APA ITU HIPOTERMIA..??
Berikut ini saya
mencoba mengulas tentang Hipotermia.
HIPOTERMIA sebuah keadaan yang
sangat berbahaya bagi Pendaki ketika berada di gunung. Dimana hampir 70%
korban meninggal dunia di gunung yang ditemukan disebabkan oleh
hipotermia. Mari simak selengkapnya :
Hipotermia adalah suatu
kondisi dimana mekanisme tubuh untuk pengaturan suhu kesulitan mengatasi
tekanan suhu dingin. Hipotermia juga dapat didefinisikan sebagai suhu
bagian dalam tubuh di bawah 35°C.
Hipotermia adalah keadaan
seseorang dimana kehilangan panas tubuh secara drastis. Bagaimana tubuh
menjaga panas untuk mencapai suhu normal.,,?!
Jawabannya melalui
pencernaan makanan. Karena pencernaan makanan adalah unsur utama yang
menghasilkan panas. Melalui pencernaan makanan tersebut akan
menghasilkan kalori yang dapat diubah menjadi tenaga.
Seseorang
memerlukan 2.000 kalori setiap hari untuk menghasilkan tenaga yang
cukup. Bagi pendaki gunung, kalori yang dibutuhkan ketika menjalankan
kegiatannya harus lebih, yaitu sekitar 5.000 kalori. Aktifitas fisik
yang berat dan biasanya dilakukan dalam tempo yang lama, menyebabkan
pendaki gunung memerlukan sumber energi itu dalam jumlah yang jauh lebih
besar dari pada kebutuhan sehari-hari. Panas tubuh juga dapat dijaga dengan
bantuan dari luar tubuh itu sendiri. Ini dapat diperoleh dengan
memasukan makanan dan minuman panas, sinar matahari, api, atau panas
tubuh dari orang lain.
Cara lain adalah melalui aktifitas otot, yaitu
dengan gerakan tubuh mengigil. Menggigil, gerak yang terjadi tanpa
dikehendaki, sebenarnya adalah usaha tubuh untuk menghasilkan panas.
Sebaiknya melakukan gerak - gerak atau lari - lari kecil untuk
mendapatkan panas tubuh kembali.
Lalu, bagaimana tubuh bisa kehilangan
panas.,,?!
Setiap kali bernafas kita mengeluarkan udara panas, dan ini
berarti hilangnya panas dari tubuh. Tentu hal tersebut tak dapat
dihindari, kecuali kalau kita berhenti bernafas. Penguapan keringat dari
kulit dan paru - paru merupakan penyumbang terbesar dari hilangnya
panas tubuh. Kendati ini tidak bisa dihindarkan, jumlah penguapan itu
bisa dikendalikan dengan menggunakan pakaian yang tidak menyerap air
tetapi bisa "bernafas" (uap air masih dapat keluar). Panas tubuh dapat
hilang sebagai akibat konduksi, misalnya karena kehujanan. Seseorang
yang kebasahan akan menyebabkan sejumlah besar panas tubuh hilang dengan
cepat. Suhu air dibawah 5°C bisa mengakibatkan kematian bagi seseorang,
karena temperatur tubuh pada tingkat itu tidak dapat dipertahankan
lagi. Panas tubuh juga dapat hilang melalui bagian- bagian tubuh
yang tidak tertutup oleh pakaian, terutama kepala, leher, dan tangan.
Dengan sinar matahari (radiasi), tubuh secara terus - menerus memanasi
selapisan tipis udara di atas kulit. Tubuh akan tetap panas kalau
lapisan tipis udara panas itu dapat dipertahankan. Angin dan aliran
udara atau keadaan malam hari yang dapat membawa lapisan panas tersebut,
sehingga tubuh menjadi dingin. Fungsi utama pakaian adalah untuk
menjaga udara di atas lapisan kulit ini. Suhu udara dan angin yang
bertiup kencang akan menyebabkan Hipotermia terjadi bahkan berujung
kematian. Untuk itu bagi para pendaki gunung, bawalah pakaian hangat
agak lebih. Jangan lupa pula membawa kantung tidur (Sleeping Bag) yang
sangat berguna sekali digunakan saat para pendaki istirahat atau tidak
ada kegiatan sama sekali. Sebab jika kita mendaki dan sedang tidak
berkegiatan, kemungkinan untuk terserang dingin lebih besar. Lalu
bagaimana cara menanggulangi korban yang terserang Hipotermia,,?
Menjadi pertanyaan sekarang kalau seandainya korban ditemukan masih
hidup, tetapi dalam keadaan Hipotermia, apakah kita sudah mengetahui
cara menanggulanginya.,,?!
Ini pantas dipertanyakan karena pernah ada
kasus di mana korban ditemukan masih hidup tetapi dalam keadaan
Hipotermia, lalu meninggal dunia justru ketika sedang diselamatkan.
Mula-mula gantilah baju si penderita yang basah dengan yang kering.
Hindarkanlah si penderita dari hembusan angin, misalnya dengan
mendirikan tenda atau bivak yang baik dan ditempat yang aman.
Jangan
biarkan si penderita terbaring langsung di tanah, berikan alas yang
hangat, supaya dingin dari tanah tidak mempengaruhinya.
Berikanlah
minuman yang hangan dan manis.
Lalu bantulah si penderita untuk
menghangatkan tubuhnya sendiri.
Masukan si penderita ke dalam kantung
tidur ( #sleeping_bag) yang telah dihangatkan dengan ditiduri terlebih dahulu oleh orang lain yang masih sehat.
Kalau kantung tidur cukup untuk 2 orang,
sebaiknya seseorang yang masih sehat masuk bersama si penderita untuk
membantu si penderita memanaskan tubuhnya. ".Keduanya harus dalam
keadaan telanjang.", ( #tidak_semua_pendaki_dapat_melakukan_hal_ini_karena_butuh_pelatihan_khusus. #jangan_porno_yaachh).,
karena kontak langsung dari kulit ke kulit akan cepat menghangatkan si
penderita.
Kalau memungkinan, lebih baik 2 orang yang sehat mengapit si
penderita ditengahnya agar maksimal membantu menghangatkan si penderita.
Kemudian meletakan botol penuh dengan air hangat ( #bukan_air_panas)
ke dalam kantung tidur akan membantu. Terutama letakan botol hangat
tersebut di ketiak, perut dan selangkangan si penderita. Kalau
memungkinkan, buatlah api unggun di sisi penderita.
Kalau si penderita sudah sedikit sadar dan bisa makan, berikanlah gula -
gula dan makanan manis. Hidrat arang merupakan bahan bakar yang cepat
sekali menghasilkan panas dan tenaga.
Evakuasi baru bisa dilakukan
setelah penanggulangan sementara ini.
Hal yang terpenting juga, janganlah panik
dalam menghadapi keadaan jika kawan atau rekan kita terserang
Hipotermia. Tenang dan berfikir jernih akan memudahkan tahap - tahap
penanggulangannya. Mintalah bantuan kepada pendaki lain yang ada di
sekitar kita. Jangan sungkan, sebab pendaki sejati selalu menolong
sesama.
Berikut ini tanda - tanda Khusus Hipotermia.
Suhu Badan (Celcius) dan tanda khusus :
38 - 37 : Normal.
36 - 35 : Menggigil sampai bulu roma berdiri, tetapi masih terkendali.
Gerak langkah menjadi lambat. Koordinasi tubuh mulai terganggu.
35 : Apa bila mencapai titik gawat, menggigil tidak terkendali.
35 - 33 : Pengambilan dan koordinasi tubuh kabur. Langkah kaki sering tersandung. Berbicara kasar.
33 : Semakin menggigil. Denyut nadi dan tekanan darah mulai menurun.
32 - 29 : Menggigil berhenti. Kebingungan mulai meningkat. Meracu.
Ingatan hilang. Gerakan tersentak - sentak. Pupil (bagian hitam mata)
mulai membesar.
29 - 28 : Otot mulai kaku. Pupil membesar. Denyet
nadi melemah atau tidak teratur. tarikan nafas melemah. Warna kulit
kebiru - biruan. Tingkah kacau. Mengarah ketidak sadaran.
27 :
Pingsan. Pupil tidak lagi menjawab gerakan cahaya. Kehilangan gerakan -
gerakan sepontan. Penderita kelihatan sudah meninggal.
26 : Koma. Gawat. Suhu tubuh menurun dengan cepat.
20 : Denyut jantung berhenti.
18 : Dalam suhu tubuh ini korban masih bisa ditolong dengan penangganan
yang segera dan intensif (di rawat ke rumah sakit secepat mungkin),
bagi pendaki gunung hal ini agak sulit.
Dari keterangan yang
tertera diatas adalah suhu tubuh bukan suhu ruangan. Tanda - tanda
Hipotermia dalam hal apapun, mencegah lebih baik dari pada
menanggulangi. Ada beberapa tips dari saya agar terhindar dari hal - hal
yang tidak diinginkan seperti diatas. Dalam setiap pendakian bawalah
pakaian hangat sedikit lebih, tidak masalah berat sedikit yang penting
safety. Sleeping bag, adalah barang terpenting yang jangan sampai
tertinggal setiap melakukan pendakian gunung. Bungkuslah pakaian yang
kering dan Sleeping Bag dan Jacket Gunung ( #bukan_jaket_hadiah_beli_motor_yaakkkk).,
di bungkus dengan plastik atau Dry Bag yang baik saat ter-packing di
dalam ransel. Hal tersebut menghindari pakaian dan sleeping bag basah
jika suatu waktu hujan turun. Celana Jeans/berbahan jeans Berbahaya ( #tidak_disarankan_dan_tidak_nyaman_utk_pendakian).
Banyak pendaki gunung yang mengira bahwa memakai celana jeans adalah
praktis dan tahan robek. Sebenarnya memakai celana jeans bisa
membahayakan pendaki gunung, lebih - lebih di gunung dengan curah hujan
yang besar seperti iklim di Indonesia. Bahan celana ini sukar sekali
kering kalau basah. Kalau sudah begini, badan pemakainya akan selalu
kedinginan. Ini akan mempercepat menurunnya panas badan karena cuaca
dingin di gunung. Yang terbaik bahan celana adalah dari katun/bahan ( #bahan_quickdry). Bawalah persediaan makanan yang cukup dan banyak mengandung kalori dan karbohidrat ( #disarankan_jangan_kebanyakan_makan_mie_instan_karena_akan_berakibat_mules_dan_bisa_mencret). Bawalah tenda yang memiliki 2 lapisan ( #double_layer_nama_nya).
Lapisan pertama yaitu tenda itu sendiri, dan yang ke dua adalah
flysheet dibagian luarnya. Hal tersebut meminimalisir hembusan angin
yang masuk ke tenda. Angin bisa saja masuk dari selah-selah jari kaki
dan tangan, bawalah kaos kaki dan sarung tangan sedikit banyak.
Dirikanlah tenda atau bivak di tempat yang terhindar dari hembusan
angin. Lebih baik mendirikan tenda di punggungan gunung dari pada di
lembah. Sebab lebah lebih terasa dingin.
Sekian penjelasan dan
tips dari saya, semoga bermanfaat bagi kita semua para pelaku kegiatan
alam. Kiranya ada kekurangan atau kesalahan mohon koreksi dan
tambahannya. Terima kasih sudah menyimak.
*Salam Lestari...!!
@PendakiJakarta
Mendaki memiliki filosofi tersendiri. Sebuah perjalanan yang kaya akan pelajaran. Dan mendaki merupakan jalan mengenali dan memperbaiki diri.
Minggu, 03 April 2016
BEBERAPA TIPS/CARA MERAWAT TENDA
BEBERAPA TIPS/CARA MERAWAT TENDA
Setelah kalian melakukan kegiatan pendakian atau kegiatan lain di alam bebas, saat kembali ke rumah ada satu hal yang harus dipikirkan untuk segera dikerjakan, yaitu membersihkan alat-alat yang telah dipakai untuk kegiatan agar alat-alat tersebut tetap awet dan tahan lama mengingat harga dari alat-alat tersebut memang relatif mahal.
Untuk kali ini, kami akan memberikan seputar tips untuk membersihkan dan merawat tenda yang telah kalian pakai untuk kegiatan, terutama tenda.
Pertama:
Setelah kalian selesai berkegiatan dan kembali ke rumah atau base camp, segera bongkar isi tas carrier dan ambil tenda yang ada di dalamnya, kemudian bersihkan semua kotoran yang melekat baik dibagian dalam maupun dibagian luar tenda. Jika tidak terlalu kotor, gunakan spons yang dibasahi dan sabun untuk membersihkannya, kami lebih merekomendasikan dengan menggunakan shampo.
Kedua:
Jika kalian sering memakai dome saat hujan, anda bisa memeriksa tiang (frame) tenda dan membersihkannya dengan air supaya lempengan besi yang ada tidak terjadi korosi sehingga mengurangi kelenturan frame. Bagian resleting tenda juga perlu diperhatikan meskipun resiko karatnya kecil. Kalian bisa menyemprotnya dengan silikon kecil atau mengoleskan dengan lilin pada gerigi resleting agar tetap normal.
Ketiga:
Simpan tenda dome anda di tempat yang kering dan sejuk. Jangan menyimpan ditempat yang panas karena bisa menyebabkan kerusakan pada lapisan tenda.
Keempat:
Sesuatu yang paling sering menyebabkan kerusakan pada tenda dan mungkin jarang disadari adalah kerusakan yang disebabkan oleh sinar ultraviolet dari matahari. Biasakan sekali-kali mendirikan tenda dan diangin-anginkan (ruangan terbuka tapi tidak terkena sinar matahari secara langsung sehingga benar-benar kering dengan angin) sekalipun tidak dalam kegiatan.
Kelima:
Jangan sekali-kali menggunakan tenda untuk alas tidur atau selimut jika tidak dipergunakan, hal ini untuk mengurangi gesekan-gesekan antara tenda dan alas serta pada tanah jika untuk alas tidur.
Keenam:
Jangan menyalakan api atau merokok dan sejenisnya di dalam tenda. lebih bagus lagi jika memakai alas seperti jas hujan dsb sebelum mendirikan tenda agar alas tenda tidak berlubang.
Semoga bermanfaat bagi anda sekalian... Happy Hiking... :)
Langganan:
Postingan (Atom)