Senin, 15 September 2014

Pendaki Gunung BUKANLAH hanya Gelar yang cuma untuk Gagah-gagahan dan sekedar Simbol saja".

"Pendaki Gunung BUKANLAH hanya Gelar yang cuma untuk Gagah-gagahan dan sekedar Simbol saja".


Banyak hal yang perlu diperhatikan sebelum kita melakukan kegiatan pendakian gunung.
Barang kali ada diantara kita masih ada yang pemula dalam kegiatan pendakian.
Sebelumnya kami mohon maaf, ini tidak ada maksud untuk menggurui, namun ini hanya bentuk tanggung jawab kita untuk saling berbagi ilmu
Semoga ilmunya bermanfaat yaa,, Silahkan disimak...



Milikilah pengetahuan tentang ilmu pendakian sebelum memulai mendaki. Jika kita ingin melakukan pendakian ke suatu tempat namun kita masih merasa kurang pengetahuan, usahakan melakukan perjalanan dengan orang yang sudah pernah ke tempat tersebut/yang lebih berpengalaman. Sebelum kita memulai pendakian, alangkah baiknya kita mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang medan/gunung yang akan kita daki agar bisa menyiapkan segala kebutuhan dan perlengkapan yang dibutuhkan saat pendakian. Dan perlu diingat, "Jangan menomor duakan keselamatan yang hanya karena sebuah ambisi utk menggapai sebuah puncak". 




Mendaki gunung itu adalah suatu kegiatan yang keras, penuh petualangan, membutuhkan keterampilan, kecerdasan, kekuatan, dan daya juang yang sangat tinggi dalam melakukannya. Puncak adalah tujuan, tapi bukanlah yang utama. Yang utama adalah prosesnya dalam menggapai sebuah puncak itu sendiri. Pada umumnya orang menganggap bahwa mendaki gunung itu apabila sudah sampai puncaknya, maka itulah yang namanya "Keberhasilan". Nah,  "Keberhasilan yang sungguh-sungguh bernilai tinggi" adalah justru apa yang telah di dapat / di pelajari dalam proses pendakiannya, Dan kepuasan terbesar sesungguhnya bukanlah karena kita telah sampai dipuncak gunung tersebut, tetapi karena kita telah melalui tantangan yang terasa begitu berat. Gunung bukanlah untuk di taklukkan, Karena, bukanlah gunung ataupun lautan yang kita taklukan, Tapi, "hawa nafsulah yang harus kita taklukan".
Jangan pernah meremehkan setiap peraturan/tata tertib yang ada di suatu daerah/tempat, walaupun itu kita anggap aneh dan tidak masuk akal. Mendaki itu janganlah hanya sekedar mendaki, ambil dan pahamilah semua pelajaran yang kita dapat saat pendakian, dan terapkanlah dalam kehidupan kita sehari-hari..
Tidak ada seorangpun Pendaki Gunung Sejati yang rela mati konyol saat mendaki, yang hanya dikarenakan minimnya pengetahuan tentang pendakian. Seorang pendaki gunung pada dasarnya menghadapi dua jenis rintangan ketika melakukan kegiatannya. Satu kata dalam berkegiatan di alam terbuka adalah “Alam tak kenal kata kompromi”. Di saat lengah dan takut alam dapat membunuh seorang petualang / pendaki. Seseorang yang profesional sekalipun mempunyai resiko yang sama ketika ia menempatkan dirinya di alam bebas. 



Untuk melakukan segala aktivitas apa pun perlu adanya perencanaan yang matang. Begitu pun dalam hal pendakian, perencanaan yang matang perlu sekali dipikirkan sebelum perjalanan pendakian dimulai. Semakin matang kita merencanakannya, maka risiko dalam perjalanan pendakian akan dapat diminimalisasi.
Akhir-akhir ini banyak kejadian kecelakaan dalam kegiatan di alam terbuka yang disebabkan oleh kurangnya pengetahuan maupun keterampilan yang dimiliki oleh para penggiatnya. Sesungguhnya hal ini dapat dihindarkan dengan memberikan pembekalan pengetahuan dan keterampilan sehingga para penggiat kegiatan alam terbuka mempunyai kemampuan yang memadai.



Dalam merencanakan dan melakukan perjalanan, tentunya harus dilakukan persiapan yang baik, sehingga kegiatan dapat dilakukan dengan aman dan nyaman, sehingga dapat pulang dengan selamat. Setiap penggiat juga harus membekali diri dengan pengetahuan dan keterampilan untuk mengatasi kesulitan yang mungkin saja muncul, seperti kecelakaan, sakit, atau tersesat.
Faktor keselamatan (safety) harus dijadikan kerangka berfikir dalam berkegiatan di alam terbuka. Untuk keadaan berbahaya, dapat dilakukan penggolongan faktor penyebabnya, yaitu bahaya subyektif dan bahaya obyektif. Bahaya subyektif adalah potensi bayaha yang berada dibawah kendali manusia yang melakukan kegiatan. Contohnya, minimya pengetahuan tentang kegiatan di alam bebas,pemilihan alat yang salah, cara penggunaan peralatan yang tidak dikuasai dengan baik dan lain-lain. Bahaya obyektif adalah bahaya yang berada di luar kendali manusia, misalnya badai, banjir, panas, dan lain-lain. Semakin subyektif suatu bahaya maka akan semakin dapat diperkirakan terjadinya dan dapat dihindarkan. Sebaliknya, semakin obyektif suatu bahaya maka akan semakin sulit diperkirakan dan sulit dihindarkan.
Beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan kegiatan di alam terbuka guna menjadikan kegiatan yang akan dilaksanakan menjadi kegiatan yang tetap mengutamakan kenyamanan serta keselamatan.



Keberhasilan suatu kegiatan di alam terbuka juga ditentukan oleh perencanaan perlengkapan dan perbekalan yang tepat. Dalam merencanakannya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu :
  • Kenalilah jenis medan yang akan dihadapi (misal : hutan, rawa, tebing, dll)
  • Tentukanlah tujuan perjalanan (misal : penjelajahan, pelatihan, penelitian, kemanusiaan/SAR, dll)
  • Ketahuilah lamanya perjalanan
  • Ketahuilah keterbatasan kemampuan fisik untuk membawa
  • Perhatikan hal-hal khusus (misal : obat,-obatan tertentu, dsb)
Setelah mengetahui hal-hal tersebut, maka kita dapat memilih perlengkapan dan perbekalan yang sesuai dan selengkap mungkin, tetapi bebannya tidak melebihi kemampuan kita dalam membawanya.Dan jangan merasa diri kita kuat lalu kita membawa beban yang berlebihan/semau kita.Perhitungan beban total untuk perorangan sebaiknya tidak melebihi sepertiga berat badan (15-20kg).

Dari kegiatan penjelajahan kita mengenal beberapa jenis perjalanan yang disesuaikan dengan medannya, yaitu :
  • Pendakian Gunung
  • Perjalanan Menempuh Hutan Rimba
  • Penyusuran Pantai, Sungai atau Rawa
  • Penyusuran Gua
  • Pelayaran
  • Perjalanan Ilmiah
  • Perjalanan Kemanusiaan
Dan dari setiap kegiatan tersebut, kita dapat mengelompokkan perlengkapan yang dibawa sebagai berikut :
  1. Perlengkapan dasar, meliputi : perlengkapan untuk pergerakan, ; perlengkapan untuk memasak, makan, minum ; perlengkapan untuk MCK ; perlengkapan pribadi
  2. Perlengkapan Khusus, meliputi : perlengapan penelitian (misal: kamera, buku, dan alat-alat khusus lainnya) ; perlengkapan penyusuran sungai (misal : perahu, dayung, pelampung, dll) ; perlengkapan pendakian tebing (misal : tali, carabiner, chock, piton, dsb)
  3. Perlengkapan tambahan perlengkapan ini dapat dibawa atau tidak, misal : semir, kelambu, gaiter, dll
Tahapan dalam perencanaan perjalanan adalah sebagai berikut :
  1. Kita harus dibekali dengan kemampuan untuk memilih, mengatur, serta menggunakan perlengkapan dan perbekalan ; kemampuan teknis menggunakan alat bantu perjalanan, seperti peta dan kompas ; kemampuan berkemah (camp craft) seperti membuat bivak dan api. Penguasaan keterampilan ini akan membantu kita mengatur teknik berjalan di gunung hutan, menebas dengan efektif, maupun mengatur konsumsi makan dan minum.
  2. Diperlukan kemampuan fisik yang baik, sehingga selain diperlukan kondisi tubuh yang sehat, juga diperlukan latihan fisik yang sesuai dengan kegiatan yang akan dilakukan. Misalnya untuk pendakian gunung, latihan fisik naik turun bukit dapat dilakukan dalam persiapan perjalanan, selain itu juga latihan mengangkat beban (ransel).
  3. Diperlukan mental yang siap untuk menghadapi kegiatan berat di alam. Hal ini tidak dapat diajarkan oleh pelatih, namun harus ditumbuhkan dari dalam diri sendiri. Penguasaan yang baik pada tiga ketrampilan lainnya akan sangat membantu.
  4. Diperlukan pemahaman yang baik terhadap kondisi alam yang akan dihadapi dan mencakup bagaimana memilih waktu yang tepat untuk melakukan kegiatan dan bagaimana cara mengantisipasi kesulitan yang mungkin terjadi.


Pendaki gunung itu bukanlah hanya gelar yang cuma untuk Gagah-gagahan dan sekedar simbol saja. Karena kesombongan itu bukanlah pada manusia tempatnya dan buat apa kita berbusung dada yang hanya karena kita sebagai anggota pecinta alam dan bahkan mungkin pengetahuan kita pun tentang pendakian belumlah seberapa. Dan mendaki gunung itu jangan hanya asal mendaki, jangan hanya sekedar ikut-ikutan semata-mata karena hanya ingin dinilai bahwa kita adalah pendaki gunung/anak gunung/anggota pecinta alam. Dan jangan karena sebuah film kita jadi ingin langsung merasakan mendaki gunung (korban film). Perlu di ingat bahwa, mendaki gunung itu Nyawalah taruhannya. Karena banyak dari korban yang tewas di gunung disebabkan antara lain karena minimnya pengetahuan tentang pendakian serta menomor satukan ego ketimbang keselamatannya. "Kita ditempa bukan untuk berani mati, tapi kita ditempa untuk berani hidup". Carilah ilmu atau pengetahuan sebanyak mungkin sebelum melakukan kegiatan ini.

Dan satu hal lagi yang wajib dan penting untuk diperhatikan dalam kegiatan di alam bebas adalah masalah "SAMPAH". Sangat super jarang sebuah organisasi/kelompok pecinta alam yang mengupas masalah sampah di gunung saat menyampaikan atau memberikan materi atau pendidikan kepecintaan alaman. Kebanyakan yang ditemui hanyalah sekedar mengingatkan supaya membawa turun kembali sampah saat mengadakan pendakian. Dan sangatlah jarang atau bahkan tidak ada materi tentang sampah atau bahayanya sampah yang diberikan. Kebanyakan pengetahuan tersebut di dapat melalui seminar-seminar tentang kebersihan. Nah, di organisasi saja sudah begitu apalagi yang berasal dari non organisasi/perorangan. Gunung tidaklah sama seperti kota yang memiliki banyak petugas kebersihan. Oleh karena itu kebersihan di gunung/hutan adalah tanggung jawab para pendaki sendiri dan bukanlah tanggung jawab pemerintah ataupun warga setempat. Bermacam-macam gaya kita bisa lakukan di gunung, tapi cuma satu gaya yang sangatlah terpuji dan patut di contoh, yaitu "Membawa sampah turun kembali".
Jangan pernah mempunyai anggapan,"Anggap gunung itu rumah kita sendiri". Sebab biasanya orang yang punya anggapan seperti ini akan berbuat seenaknya saja karena merasa rumahnya sendiri. Untuk membersihkan rumahnya saja sudah ogah-ogahan, gimana untuk membersihkan gunung..??
Anggap diri kita ini adalah tamu, Jika kita menganggap diri kita adalah tamu, maka kita pun akan menghormati tuan rumahnya dan tidak akan seenaknya berbuat. Jadilah tamu yang mempunyai sopan santun, datang memberi salam kepada semua yang di rumah kita sopan santun pulang pun memberi salam, jangan seperti maling, Datang tanpa salam lalu merusak, mencuri, dan lain-lain pulang pun tanpa salam.
Kita pun bertekad untuk menjadi pendaki yang bertanggung jawab dengan limbah/kotoran kita.Selain kita masih ada anak cucu kita yang nantinya juga akan merasakan atau menikmati indahnya alam ini.
Selanjutnya, jika ada yang mencemari bahkan merusak, kewajiban kita adalah untuk saling mengingatkan. Dengan mengingatkan saja itu merupakan bentuk kepedulian kita untuk dirinya, lingkungan dan warga. Marilah kita berlomba-lomba untuk saling mengingatkan dalam kebaikan.














Permalink gambar yang terpasang

Perlu di ingat:

"Gunung bukanlah tempat sampah"
Marilah kita mulai dari diri kita masing-masing, tanamkanlah rasa kepedulian kita yang tinggi terhadap kebersihan alam ini, sebab :
"KITA TIDAK BISA MEMUSNAHKAN SAMPAH HINGGA TUNTAS, TAPI KITA HANYA BISA MENGURANGINYA ATAS KESADARAN DARI DIRI KITA MASING-MASING". 
"Bawalah turun kembali sampah kalian saat melakukan pendakian".

Janganlah jadi pendaki yang hanya menikmati keindahan alamnya saja dan tidak memperhatikan / memperdulikan kebersihannya. Buktikan bahwa kita adalah pendaki profesional yang mendaki tidaklah asal mendaki.

3 Etika yang merupakan prinsip dasar dalam kegiatan petualangan yaitu :
*Take Nothing But Picture
*Leave Nothing But Footprint
*Kill Nothing But Time.







Oh alam,,, engkau adalah korban keangkuhan,, Maafkan mereka yang merusak, mencorat-coret, mengotori dirimu... mereka adalah orang-orang yang tak mengerti akan arti kehidupan..

Manusia yang baik adalah manusia yang tidak merusak lingkungan....!!!




by: @PendakiJakarta
Picture Cc: @Trashbagcomm

2 komentar:

  1. pabrik frame tenda Bandung sejak 1980
    www.frametendadome.com
    www.frametendadome.blogspot.co.id

    BalasHapus
  2. [ KODE ISTIMEWA "98J01" Untuk Depo 70Rb Dapatkan Credit 100Rb ]

    Prediksi Skor Pertandingan Bola Sabtu, 15 April 2017 :

    1. West Brom 0-1 Liverpool (Odds 2:1/2).
    2. Manchester United 2-1 Chelsea (Odds 2:1/4).

    Daftar Dengan Kode Referall Isitimewa "98J01" Anda Cukup Depo 70Rb Dapatkan Credit 100Rb
    ( Tidak Usah Cemas Ataupun Takut Berapapun Anda Menang, Pasti Akan Kami Bayar 100% Tanpa Ada Potongan !!!! )

    Hanya Di Agen Bola988bet.com

    ( Note : Syarat Dan Ketentuan Berlaku )

    Ayo Segera Bergabung Menjadi Salah Satu Bagian Dari Kami
    Dapatkan Bonus Promo SPECIAL Berlimpah Menanti Anda Hanya Di Agen Bola988bet.com

    Info Lebih Lanjut :

    Website Utama : Agen 988betlink.com.
    Website Registrasi : Agen Bola988bet.com.
    Website Bonus : Agen Bola988bet.com.
    Website Panduan : Agen Bola988bet.com.
    Website Peraturan : Agen Bola988bet.com.
    Contact Person : 0855-9776-99180.
    SMS/Whtasapp : 0812-9888-8100.
    BBM Tanya Jawab : 2BB7193B.
    BBM Depo / WD : D62477FB.
    Skype : cs2.988bet.
    Line : 988bet

    BalasHapus