PENCEMARAN DI GUNUNG
by: @PendakiJakarta
Sebelum kita memulai perlu di ingat bahwa,
"Hasil produksi terbesar manusia adalah sampah".
"Gunung bukanlah tempat sampah".
"Bawalah turun kembali sampah kalian saat melakukan pendakian".
Sobat Pendaki, mari kita bahas tentang pencemaran limbah di Gunung.
Bolehkah
kita mandi di Gunung? Sebenarnya sih tidak ada yang melarang kita untuk
mandi di gunung. Boleh-boleh saja mandi, asalkan tahan dengan dinginnya
air gunung, bener ga?? Nah yang menjadi perhatian akhir-akhir ini
adalah yang mandi, cuci, kakus (MCK) di gunung. Yang tidak mengerti atas
efek limbahnya, biasanya tidak perhatian dengan ini. Coba lihat saja
sumber-sumber air yang tercemar limbah sabun. Cekungan air di bebatuan
yang terisi oleh kotoran-kotoran manusia. Sampah-sampah plastik bekas
mandi yang berceceran mengotori sumber air. Bayangkan jika semua
sumber-sumber air ini kotor dan kita hanya mendiamkannya? Wuaah,,
mungkin beberapa tahun lagi kita susah sekali untuk mendapatkan air
bersih lagi. Bahkan bisa jadi kita menjadi dehidrasi karena kekurangan
air bersih. Selain itu, efek langsung bagi masyarakat sekitar sangatlah
buruk. Sumber-sumber air yang sudah kita cemari akan dikonsumsi oleh
warga sekitar. Jika warga menjadi sakit, kitalah yang sepatutnya
bertanggung jawab dan berdosa atas kejadian ini. Jika sudah parah, bisa
terjadi bencana kemanusiaan bagi warga dibawah atau di sekitar gunung
tersebut. Apakah kita tidak merasa kasian melihat efek atas perilaku
yang merugikan ini.
"Gunung bukanlah tempat sampah"
"KITA
TIDAK BISA MEMUSNAHKAN SAMPAH HINGGA TUNTAS, TAPI KITA HANYA BISA
MENGURANGINYA ATAS KESADARAN DARI DIRI KITA MASING-MASING". "Bawalah turun kembali sampah kalian saat melakukan pendakian".
3 etika yang merupakan prinsip dasar dalam kegiatan petualangan yaitu :
*Take nothing but picture
*Leave nothing but footprint
*Kill noting but time.
Manusia yang baik adalah manusia yang tidak merusak lingkungan....!!!
Kita
tidak ingin Ranu Kumbolo tercemar limbah sabun, sampo, odol serta
sampah-sampah lainnya. Kita juga tidak ingin sumber air Ranu Kumbolo
tercemari oleh kotoran-kotoran manusia. Gunung akan menjadi kotor, kita
yang mendaki pun merasa rugi, warga pun juga merasa dirugikan. Maka yang
penting dan harus kita lakukan sekarang adalah mencegah pencemaran
semua ini agar tidak terus terjadi atas kesadaran diri kita
masing-masing.
Kita
bertekad untuk menjadi pendaki yang bertanggung jawab dengan limbah
kita. Jika kita ke gunung itu berarti kita bertamu, dan jadilah tamu
yang sopan dan santun.
Selanjutnya, jika ada yang mencemari bahkan
merusak, kewajiban kita adalah untuk saling mengingatkan. Dengan
mengingatkan saja itu merupakan bentuk kepedulian kita untuk dirinya,
lingkungan dan warga. Marilah kita berlomba-lomba untuk saling
mengingatkan dalam kebaikan. Bukankah kita memang diperintahkan untuk
saling berlomba-lomba dalam kebaikan? Semoga alam kita tetap lestari
dengan tetap merawatnya.
@PendakiJakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar